Sabtu, 05 Januari 2013

Will You Marry Me?

25 November 2012

Minggu pagi yang dimulai dengan pertengkaran hebat antara kami berdua.... Tumben banget, kami sudah lama ga pernah bertengkar sehebat itu. Tapi kami berdua memang ga pernah sanggup untuk bertengkar terlalu lama. Bayangin bagaimana mungkin gw bisa diem-dieman dengan orang yang kepadanya segalahal yang gw lakukan, gw ceritain?

Gw sayang sama dia. Walau kami sedang bertengkar, gw telpon dia dan kami sepakat untuk ketemuan. Love is caring for each other even when you're angry, bukti bahwa Fajar sayang sama gw adalah dia tetap jemput gw ke rumah. Setiap ada yang ga sreg di hati gw, kalau lagi boncengan naik motor, gw ga peluk pinggang Fajar dan Fajar selalu pegang tangan gw yang mengisyaratkan gw untuk memeluk dia. Adegan itu selalu berhasil membuat gw senyum terharu... Waktu itu juga seperti itu. :')

Di jalan, kami mengobrol dengan canggung. Namanya juga abis berantem, pengennya sih gw jitak aja. Gw pasrah Fajar mengajak gw kemanaaa aja dan ternyata Fajar mengajak gw ke Roti Bakar Eddy Cabang Ciledug. Gw inget dia memesan roti bakar spesial dengan topping coklat keju dan gw pesan sapo tahu.... Ternyata makanan gw jadi lebih dulu. Karena habis berantem, gw lapeeeer bgt. Jadi langsung deh tuh gw embat sapo tahunya.... *maaf yaah sayang, aku duluan*

Btw, Fajar itu suka banget memoto gw lagi candid. Adegan yang paling dia suka itu pas gw lagi makan, biar keliatannya gw gembul banget gitu.... Setiap foto gw di handphone dia isinya lagi makan! *modus banget deeh* Kali ini gw pasrah dengan hobi dia itu, dari awal gw makan difoto-foto terus .. *bodo amat, gw lapeeer* Dan adegan rutin setiap dia habis melakukan tindakan kriminalnya itu, gw langsung kepo ngeliat hasilnya. Langsung deh gw rebut handphone dia dari tangannya untuk ngeliat hasilnya. Ternyata oooh... Ternyataaa... Yang lagi dia buka itu bukan hasil candid-nya tadi (iya laaah, orang daritadi juga ga foto apa-apa), tapi foto kami berdua yang diambil di Ancol waktu Family Gathering BUMD Tahun 2011 dan dia edit seperti ini...


Gw langsung speechless. Padahal gw tau cepat atau lambat ini akan terjadi. :')

Yup, sebenarnya drama ini dimulai ketika umur gw 25 tahun. Sesuai banget sama judul novelnya Dewi Pravitasari, "Being Twenty Something is Hard". Di novelnya itu, dia juga menuliskan teori quarter-life-crisis. Dan gw bener-bener merasakan apa yang disebutkan dalam teori tersebut, dimana gw mulai mempertanyakan achievement yang sudah gw raih dalam hidup gw. Salah satunya tentang kehidupan percintaan gw. Gw mulai mempertanyakan ke mana arah hubungan gw sama Fajar. 

Bulan September 2012 di KFC Pondok Indah Mall (that's why I always love KFC), waktu itu setelah 4 tahun lebih 1 bulan menjalani hubungan sama mas-mas yang satu ini. Kami berdua membicarakan tentang masa depan kami. Selain itu kami melakukan yang kata Fajar: do-the-math, alias itung-itungan... Kira-kira dengan gaji kami plus bonus-bonus, kira-kira kapan kami bisa melangsungkan sebuah pernikahan. Walaupun secara itung-itungan kayanya ga menemukan hasil yang diharapkan, tapi kami nekat... Insya Allah akhir tahun 2013. Yaaah, kami percaya matematikanya Allah bukan sesederhana 1+1=2. Sejak itu kami mulai merealisasikan rencana kami dari mulai hunting venue untuk pernikahan kami sampai test food catering (baca: makan siang gratisan). 

Fajar ga pernah minta gw untuk menjadi istrinya secara langsung. Padahal sih udah ketahuan juga yah ngapain ada cowok ngajak hunting venue,  test food, dan lain-lain kalau emang bukan untuk niat nikah sama gw? Hehehehe. *emang dasar wanita* Tapi beneran deeeh, pasti setiap wanita memimpikan dia diajak candle light dinner romantis sama pria yang dia sayang, kemudian dikasih bunga mawar terus tiba-tiba tangannya dipegang sama si cowok dan ternyata tangan yang satu lagi mengeluarkan kotak dari sakunya yang ternyata isinya cincin sambil bilang the magic words... “Will you marry me?” Si cewek speechless, sambil nangis haru dia bilang "I will".

Daaaan... Hari itu tanggal 25 November 2012. Gw merasakannya, speechless dan terharu. Gw  juga ngeliat Fajar deg-degan, padahal yah dia pasti udah tahu jawabannya. "Bismillahirrahmanirrahiiim" *ngomong dalam hati* Kemudian gw bilang... "I will... Aku mau..."

0 komentar:

Posting Komentar