Selasa, 15 Januari 2013

Ingatan tentang Ragusa

Besok adalah tanggal 16 yang ke 53 untuk kami berdua.... Yup, kami bersama sudah 4 tahun 5 bulan. Kadang-kadang gw suka teringat masa-masa sebelum kami berdua jadian. Termasuk kenangan di tanggal 14 Agustus 2008.

Waktu gw ketemu lagi sama Fajar setelah bertahun-tahun, gw masih jadi (sok) aktivis kampus. Gw mengalami masa dimana gw lebih menikmati nongkrong di ruang BEM daripada masuk kuliah atau lebih suka rapat kepanitiaan daripada ngerjain tugas kelompok. Gw jadi Bendahara Umum Biro Dana dan Usaha BEM, selain itu gw juga bertugas sebagai pengelola penyewaan LCD dan tenda BEM. LCD satu-satunya itu tiba-tiba rusak, sodara-sodara... Dan sebagai orang yang bertanggung jawab, akhirnya terpaksa gw menggeret-geret LCD tersebut ke rumah untuk besoknya gw bawa ke service center-nya di Hayam Wuruk. Fajar yang baik hati bersedia nemenin gw ke sana. Waktu itu kami naik bis, padahal Fajar punya motor tapi lebih memilih naik bis, mungkin waktu itu gw juga lagi dites 'ketahanan-untuk-diajak-susah'. Bayangin dong, bawa-bawa LCD jadul yang bentuknya sama sekali ga slim. Siang hari pula, panaaaas. Mana perginya ke tempat yang alamatnya sama sekali belum pernah kami datengin... Ga praktis banget kalau naik kendaraan umum! Tapi kalau ujiannya segitu mah lewaaat, saya sudah biasa.... Hehehe... Lagipula yang bawain LCD-nya kan Fajar, gw tinggal jalan di samping Fajar sambil senyum manis terus Ybs pasti langsung semangat! :)

Setelah selesai ngurusin LCD-nya, Fajar ngajak gw ke suatu tempat yang pernah kami obrolin dulu... RAGUSA! Dari Hayam Wuruk kami naik bis dan turun di depan Stasiun KA Juanda. Siap-siap menyebrang... dan tiba-tiba tangannya Fajar menggandeng tangan gw. Then I know that He loves Me and so do I. Adegan menyebrang jalan melintasi Jl. Ir. H. Juanda itu rasanya kaya slow motion . Fajar langsung melepas gandengannya waktu kami sudah sampai di seberang jalan. Trus kami jalan dengan canggung menuju Ragusa.

Banyak orang yang menganggap Ragusa itu romantis dan itu pertama kalinya gw ke Ragusa. Kalau waktu itu gw perginya ga sama Fajar, first impression gw tentang Ragusa adalah tempat jualan es krim klasik yang tempatnya sempit dan ga nyaman ditambah pelayannya yang ga ramah dan kalau es krim kita abis berasa diusir karena ternyata di belakang kita banyak yang ngantri dan memandang kita dengan tatapan "Gantian dooong!"

Tapi dengan Fajar tempat itu memang jadi romantis. Waktu itu kami pesan Spaghetti Ice Cream untuk berdua. Lucu banget karena sebenernya pengen berlama-lama sambil mengobrol lebih banyak tapi karena es krim di Ragusa ini tanpa pengawet, akhirnya kami terpaksa makan buru-buru biar ga keburu lumer. Untungnya ke sana pas hari kerja, jadi ga seramai pas weekend. Sebagai menu tambahan karena es krim aja ga nampol, akhirnya kami pesan Sate Ayam yang dijual di parkiran Ragusa ini. Sate ayamnya pun ga bersahabat, kecil-kecil, yang pastinya bakal cepet habis. Tapi karena sate ga bisa lumer, boleh dong makannya setusuk demi setusuk biar bisa ngobrol lebih lama?

Hal lain yang berkesan di hari itu adalah... Dari Ragusa, kami berdua jalan ke Halte Busway Monas. Coba deh bayangin, kurang kreatif apa kami berdua... :D Sampai akhirnya Fajar ngeh kalau kulit muka gw kelupas-kelupas. Gw memang alergi kalau kena panas terlalu lama atau kena sinar matahari langsung. Merah-merah, gatal-gatal, bahkan sampai kelupas-kelupas. Apalagi dulu gw belum kenal sama sunblock ber-SPF. Tapi kalau waktu itu selain terkelupas muka gw memerah, itu karena gw lagi jatuh cinta dan tubuh gw kelebihan hormon endorphine.


And another best part of that day is.... Pas pulang naik busway lumayan penuh soalnya udah jam orang pulang kantor. Setelah sekian lama gw jadi bolang, kemana-mana sendirian, naik bis, busway, dan kereta.... Dan waktu itu gw ga sendirian lagi, mulai saat itu akan ada pria berbadan besar dan bertangan kekar yang akan selalu melindungi gw....

0 komentar:

Posting Komentar