Selasa, 18 Desember 2012

Too Close To Be True

Akhirnya setelah tulisan ini tersimpan berminggu-minggu di draft dan gw edit sedemikian rupa, gw posting jugaaa. Gw selalu excited kalau ditanya tentang cerita gw sama si teman masa kecil yang bernama Fajar Widyarto itu. Too close to be true.

Ga ada yang istimewa dengan masa kecil kami berdua. Tapi mungkin aja sih kalau dia menganggap gw istimewa. *minta dijitak* Gw sama dia kebetulan tetangga dan kebetulan masuk TK yang sama. Tapi waktu TK kami berdua ga terlalu dekat, sepertinya Fajar udah pendiam dari kecil. Idem dengan masa SD kami, apalagi kami masuk SD yang berbeda.  Naaah, pas SMP ternyata kami masuk SMP yang sama. Tapi cowok yang satu ini kayanya (pura-pura) ga inget gw deh, apalagi dulu gw gendut-dekil-berambut pendek-belah tengah. Aaaa... Mana ada cowok yang naksir sama akuuu. *nangis dipojokan* Dan kembali masa SMP kami berlalu tanpa ada kisah diantara kami. Ternyata pas SMA kami masuk SMA yang beda, hampiiir ga mungkin ada cerita diantara kami. Tapi ternyata waktu SPMB, kami ujian di tempat yang sama. Terlihat dua remaja ini ragu-ragu antara mau nyapa atau ga. Gw mikirnya, kalau SMP aja ga inget gw apalagi SMA. Dan menurut pengakuan pria yang satu ini dikemudian hari, ternyata pas selasai ujian dia nongkrong di dekat gerbang SMP tempat kami ujian, sambil menyiapkan mental untuk menyapa gw dan ngajak gw pulang bareng sambil pura-pura beli minum. Ya iyalah, siapa juga yang ga mau ngajak cewek lucu macem gw untuk pulang bareng. Soalnya waktu itu gw udah ga gendut-dekil-berambut pendek-belah tengah, pasti dia udah ga amnesia lagi. Tapi ternyata kami berdua belom berjodoh waktu itu, sampai waktunya pulang ga ada yang berani menyapa. 

Dari awal kuliah sampai pertengahan masa kuliah, ga banyak cerita tentang kami berdua. Apalagi waktu itu gw ngekos di Depok. Sebenarnya kami berdua kadang-kadang masih suka papasan di sekitar komplek tempat tinggal kami, dan momen yang paling gw inget pada zaman itu adalah waktu gw ketemu dia dalam keadaan GONDRONG, sodara-sodara... Coba bayangkan pacar saya ini dalam keadaan gondong. (Oke, sudah dibayangkan?). Dan langsunglah gw CORET dari list pria idaman, karena gw bener-bener ga suka cowo gondrong. Iiiih, kalo liat cowo gondrong rasanya rambutnya itu pengen gw gunting pakai gunting rumput. 

Dan ternyata kesempatan itu tercipta waktu Lebaran tahun 2007. Waktu itu gw ngirim ucapan "Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir & Batin" dengan cara send to many, catet yah send to many, bukan sengaja-ngirim-sms-secara-personal. Hihihi. Kira-kira kelanjutannya kurang lebih begini:
“Sama-sama, maaf lahir batin juga.”
“Lho, emang lo tau ini siapa?”
“Hehehe. Ga tau. Tapi karena ada yang minta maaf, gw maafin aja. Emang siapa?”
“Ini Puspita...”
Dst... dst....

Sms di hari Lebaran itu sama sekali ga berlanjut dengan flirting. Walaupun temenan di Friendster (Ceilah, FRIENDSTER, ketauan deh dari zaman apa) sama tukeran ID Yahoo Mesengger, kadang-kadang saling sapa tapi yah cuma begitu aja. Padahal gw itu lumayan fotogenik lho, dan foto yang gw pasang di Friendster itu adalah foto gw yang paling fotogenik dan cowok yang satu ini ga ada genit-genitnya sama gw. 

And everything started at KFC. Mau tau kenapa dikemudian hari ini jadi tempat makan favorit kami? Jadi begini ceritanya... Setelah semua komunikasi lewat dunia maya dan SMS itu, untuk pertama kalinya (sekitar bulan Juni 2008) tanpa sengaja gw ketemu dia di KFC Blok M Plaza dalam keadaan dia udah ga gondrong dan gw dalam keadaan lebih cute lagi. *NARSIS* Waktu itu gw abis ikut proyek dosen dan lagi ngerekap laporan sama temen gw sambil makan siang. Maklumlah, mahasiswa kere yang mencari sedikit uang jajan tambahan. Dia lagi jalan-jalan sama mamanya. Pas pesan makanan gw ga sengaja ngeliat cowok disebelah gw dan sepertinya gw kenal, tapi belum berani nyapa. Setelah selesai pesan makanan, sambil jalan gw mikir kayanya beneran Fajar deh. Akhirnya pas sampai tempat duduk gw, gw sms... “kayanya kita ditempat yang sama...” Dia celingak-celinguk abis itu gw melambaikan tangan, langsung deh gw samperin. Menurut pengakuan yang bersangkutan, itu momen yang membuat dia terkesan sama cewek imut yang ini, karena gw samperin trus gw salaman sambil cium tangan mamanya kemudian baru salaman sama dia. Baru deh setelah itu diantara kami berdua tercipta cerita-cerita dan petualangan-petualangan yang luar biasa yang bikin senyum-senyum kalau diceritain ke orang-orang. Termasuk hobi kami makan di berbagai KFC di berbagai tempat, coba tanyakan KFC mana yang belum pernah kami datangi. Hehehe.

Pada akhirnya....

Tanggal 15 Agustus 2008 (19.00 WIB)
Dia “Mau ga jadi pacar gw?”

Tanggal 16 Agustus 2008 (02.00 WIB)
Gw “The answer is... Yes!”

Dan sejak itu teman kecil gw, Fajar Widyarto, bukan cuma sekedar tetangga.... Tapi pacar, sahabat, kakak, adik, om (lho, koq om?), dan calon suami. Dan gw bersyukur kami benar-benar bertemu dan saling mengenal disaat yang tepat, bukan diawal masa kuliah, atau di masa SMA, apalagi waktu kecil. Jadi gw bisa mengerti betapa istimewa-nya dia.

0 komentar:

Posting Komentar