Sabtu, 07 September 2013

Busana Resepsi pun dari Sanggar Tiara Salon

Seperti yang diceritakan sebelumnya di sini, si Mas Fajar kurang sreg sama busana resepsi yang gw pilih di Hasina dulu. Alasannya karena warnanya merah cabe. Padahal waktu fitting Fajarnya ngangguk-ngangguk aja... Iiiih, salah sendiri! Hihihi. Sesuai kesepakatan, kita memang mau tema pernikahannya warna merah. Tapi mungkin Fajar lebih menyukai merah marun atau merah darah daripada merah cabe. Disuatu pembicaraan serius nan dramatis dan berurai air mata akhirnya gw juga menyampaikan kalau sebenarnya gw pengeeeen banget pakai bludru. Keinginan terpendam gw itu agak mengganjal di hati. Ahahahaha. Dan ternyata kegalauan itu belum berakhir, dude!

Pada tanggal 25 Agustus 2013, tiba-tiba Fajar ngajak gw untuk berburu busana pengantin bludru sesuai keinginan gw. Gw sendiri ga berharap banyak akan menemukan bludru berwarna merah, karena  dari awal mind set-nya sudah merah jadi ga mungkin tiba-tiba berubah warna. Dan kemungkinannya sangat kecil menemukan kebaya bludru berwarna merah. Harapan gw setidaknya kami menemukan kebaya berwarna merah yang memang bagus dengan harga terjangkau walaupun ga bludru. Karena sebenarnya busananya si cowok disesuaikan sama pilihan si cewek, jadi fokusnya mencari kebayanya dulu. No hope banget mencari kebaya bludru di Hasina yang untuk kebaya bludru-nya ada charge lagi, kebaya-kebaya yang bagus dan up to date juga biasanya ada charge-nya yang rata-rata mulai dari Rp 1.000.000,-. Daripada kantong tambah bolong, akhirnya kami berdua memutuskan untuk berburu di Tiara lagi.

Waktu itu gw langsung BBM Mba Nunik, tapi katanya sanggarnya tutup... Biasanya Tiara ini kalau lagi ada event, sanggarnya memang tutup. Karena pada umumnya event pernikahan itu diadakan hari Sabtu dan Minggu, kalau mau datang hari Sabtu atau Minggu musti confirm dulu. Justru Tiara available banget pas hari kerja, masalahnya pekerja Monday to Friday/Eight to Five macem gw dan Fajar ini kayaknya gak mungkin berkeliaran di hari kerja. Naaah, iseng-iseng gw BBM sang owner Bu Tuti. Beliau bilang boleh datang ke sanggar! Asiiiik! Hari itu sebenarnya ada event, sanggarnya memang tutup tapi pegawai-pegawainya pasti ada karena mereka musti beberes dulu. Tanpa memikirkan perasaan kru Tiara yang pasti kelelahan, tapi untuk menghilangkan kegalauan kami, meluncurlah kami ke Tiara. *calon pengantin kejam*

Yang gw suka dari Tiara ini pelayanannya ramah banget! Walaupun gw sampai jam 5 sore dan mereka pasti masih lelah, gw tetap dilayani. Waktu itu gw bilang mau mencari kebaya bludru warna merah atau setidaknya kebaya merah. Dan dikeluarkanlah semua kebaya merahnya, saudara-saudara... Semua kebaya yang dipajang di manekin diganti dengan kebaya berwarna merah. Dengan mata yang berbinar-binar karena excited, akhirnya gw memilih beberapa kebaya... Inilah kandidat-kandidatnya!





Karena memang seharusnya tutup, jadi customer-nya cuma kami berdua. Beneran puas banget bisa fitting kebaya sebanyak mungkin! Yippieeee... *jingkrak-jingkrak kegirangaaan*




Di sana cuma ada 1 kebaya bludru berwarna merah, tapi kami berdua ga sreg sama modelnya. Akhirnya ada dua kebaya brokat bernuansa merah emas (merahnya merah darah) dengan ekor menjuntai yang berhasil membuat gw jatuh cinta. Kata Mba Nunik dua kebaya itu bahannya sama tapi didesain dengan model yang berbeda. Kebaya pertama cantik banget full payet di lengan dan dada. Sayangnya payet-payet dilengannya membuat tangan gw ga nyaman untuk bergerak dan payet-payet di dadanya menyebabkan gw terlihat bulaaat... Naaah, kebaya satu lagi lebih sederhana dan nyaman dipakainya. Yang paling penting kebayanya ini membuat tubuh gw terlihat singset. Dua kebaya tersebut mirip sih. Atas restu Fajar, akhirnya gw memilih yang kedua! Asiiiik, ketemu juga kebaya cantik untuk resepsikuuu... *tapi gw ga mau liatin gambar kebaya yang gw pilih, ntar ga surprise*

Setelah menemukan kebaya gw, langsung gw minta Mbak Nunik mencarikan beskap yang sesuai untuk Calon Suami Tercinta. Mungkin sebagian orang menyepelekan busana si pengantin pria karena sebenarnya modelnya kurang lebih sama semua, tapi bagi gw penting banget! Sebenarnya lebih kewarna... Gw pengennya warna kebaya gw selaras dengan warna beskapnya Fajar. Gw ga mau dipelaminan nanti busana kami berdua belang-belang. Walaupun dua-duanya sama-sama merah misalnya, tapi bisa aja gw dapet kebaya berwarna merah darah tapi untuk ukuran Fajar adanya cuma merah cabe. Lebih baik cari alternatif kebaya lain daripada musti belang-belang sama si pengantin pria! Dan benar saja, ternyata di Tiara ga ada beskap yang merahnya senada dengan kebaya gw. Untuk warna tersebut baru dibuatkan demang-nya. Alhamdulillah bangeeet... Karena pernikahannya masih di bulan Desember, Mba Nunik janji mau buatin beskap dengan warna merah yang senada dengan kebaya gw. Untuk ukurannya sesuai dengan ukurannya Fajar pula! Asiiiik!

Mudah-mudahan dengan kunjungan kami ke Tiara yang kesekian kalinya ini kegalauan kami berakhir...

0 komentar:

Posting Komentar