Seperti
yang diceritakan sebelumnya di sini, si Mas Fajar kurang sreg sama busana
resepsi yang gw pilih di Hasina dulu. Alasannya karena warnanya merah cabe. Padahal waktu fitting Fajarnya
ngangguk-ngangguk aja... Iiiih, salah sendiri! Hihihi. Sesuai kesepakatan, kita
memang mau tema pernikahannya warna merah. Tapi mungkin Fajar lebih menyukai merah marun atau merah
darah daripada merah cabe. Disuatu pembicaraan serius nan dramatis dan berurai air mata akhirnya gw
juga menyampaikan kalau sebenarnya gw pengeeeen banget pakai bludru. Keinginan
terpendam gw itu agak mengganjal di hati. Ahahahaha. Dan ternyata kegalauan itu
belum berakhir, dude!
Pada tanggal 25 Agustus 2013, tiba-tiba
Fajar ngajak gw untuk berburu busana pengantin bludru sesuai keinginan gw. Gw
sendiri ga berharap banyak akan menemukan bludru berwarna merah, karena dari awal mind
set-nya sudah merah jadi ga mungkin tiba-tiba berubah warna. Dan
kemungkinannya sangat kecil menemukan kebaya bludru berwarna merah. Harapan gw
setidaknya kami menemukan kebaya berwarna merah yang memang bagus dengan harga
terjangkau walaupun ga bludru. Karena sebenarnya busananya si cowok disesuaikan
sama pilihan si cewek, jadi fokusnya mencari kebayanya dulu. No hope banget mencari kebaya bludru di
Hasina yang untuk kebaya bludru-nya ada
charge lagi, kebaya-kebaya yang bagus dan up to date juga biasanya ada charge-nya
yang rata-rata mulai dari Rp 1.000.000,-. Daripada kantong tambah bolong,
akhirnya kami berdua memutuskan untuk berburu di Tiara lagi.
Waktu
itu gw langsung BBM Mba Nunik, tapi katanya sanggarnya tutup... Biasanya Tiara
ini kalau lagi ada event, sanggarnya
memang tutup. Karena pada umumnya event
pernikahan itu diadakan hari Sabtu dan Minggu, kalau mau datang hari Sabtu atau
Minggu musti confirm dulu. Justru Tiara
available banget pas hari kerja,
masalahnya pekerja Monday to Friday/Eight to Five macem gw dan Fajar ini
kayaknya gak mungkin berkeliaran di hari kerja. Naaah, iseng-iseng gw BBM sang owner Bu Tuti. Beliau bilang boleh
datang ke sanggar! Asiiiik! Hari itu sebenarnya ada event,
sanggarnya memang tutup tapi pegawai-pegawainya pasti ada karena mereka musti
beberes dulu. Tanpa memikirkan perasaan kru Tiara yang pasti kelelahan, tapi
untuk menghilangkan kegalauan kami, meluncurlah kami ke Tiara. *calon pengantin kejam*
Yang
gw suka dari Tiara ini pelayanannya ramah banget! Walaupun gw sampai jam 5 sore
dan mereka pasti masih lelah, gw tetap dilayani. Waktu itu gw bilang
mau mencari kebaya bludru warna merah atau setidaknya kebaya merah. Dan
dikeluarkanlah semua kebaya merahnya, saudara-saudara... Semua kebaya yang
dipajang di manekin diganti dengan kebaya berwarna merah. Dengan mata yang
berbinar-binar karena excited, akhirnya gw memilih beberapa kebaya... Inilah kandidat-kandidatnya!
Karena
memang seharusnya tutup, jadi customer-nya
cuma kami berdua. Beneran puas banget bisa fitting
kebaya sebanyak mungkin! Yippieeee... *jingkrak-jingkrak kegirangaaan*
Di sana cuma ada 1 kebaya bludru berwarna merah, tapi kami berdua ga sreg sama modelnya. Akhirnya
ada dua kebaya brokat bernuansa merah emas (merahnya merah darah) dengan ekor
menjuntai yang berhasil membuat gw jatuh cinta. Kata Mba Nunik dua kebaya itu
bahannya sama tapi didesain dengan model yang berbeda. Kebaya pertama cantik
banget full payet di lengan dan dada.
Sayangnya payet-payet dilengannya membuat tangan gw ga nyaman untuk bergerak dan payet-payet di dadanya
menyebabkan gw terlihat bulaaat... Naaah, kebaya satu lagi lebih sederhana dan
nyaman dipakainya. Yang paling penting kebayanya ini membuat tubuh gw terlihat
singset. Dua kebaya tersebut mirip sih. Atas restu Fajar, akhirnya gw memilih yang kedua! Asiiiik, ketemu juga
kebaya cantik untuk resepsikuuu... *tapi gw ga mau liatin gambar kebaya yang gw pilih, ntar ga surprise*
Setelah
menemukan kebaya gw, langsung gw minta Mbak Nunik mencarikan beskap yang sesuai
untuk Calon Suami Tercinta. Mungkin sebagian orang menyepelekan busana si
pengantin pria karena sebenarnya modelnya kurang lebih sama semua, tapi bagi gw penting
banget! Sebenarnya lebih kewarna... Gw pengennya warna kebaya gw selaras dengan
warna beskapnya Fajar. Gw ga mau dipelaminan nanti busana kami berdua
belang-belang. Walaupun dua-duanya sama-sama merah misalnya, tapi bisa aja gw
dapet kebaya berwarna merah darah tapi untuk ukuran Fajar adanya cuma merah cabe. Lebih baik cari alternatif kebaya lain daripada musti belang-belang sama si pengantin pria! Dan benar
saja, ternyata di Tiara ga ada beskap yang merahnya senada dengan kebaya gw.
Untuk warna tersebut baru dibuatkan demang-nya. Alhamdulillah bangeeet...
Karena pernikahannya masih di bulan Desember, Mba Nunik janji mau buatin beskap
dengan warna merah yang senada dengan kebaya gw. Untuk ukurannya sesuai dengan
ukurannya Fajar pula! Asiiiik!
Mudah-mudahan
dengan kunjungan kami ke Tiara yang kesekian kalinya ini kegalauan kami
berakhir...