Bahagia itu adalah liat Daisy Path dan ternyata menunjukkan kalau kurang dari 5 bulan lagi gw akan menjadi Nyonya Fajar Widyarto... Hip... Hip... Horraaay...
Dulu waktu diputuskan tanggal pernikahan kami berdua, gw sebel banget karena koq masih lama bangeeeet! Naaah, sekarang H minus 5 bulan gw makin panik aja... Kayaknya banyak banget yang belum dilakukan. Mari kita absen satu per satu...
1. KUA beserta Penghulunya
OH MY GOD... Yang ini baru sampai bikin pengantar RT dan RW! Padahal yah menurut para pendahulu... Justru yang mustinya diurusin itu yang wajibnya dulu macem KUA dan Penghulu ini, jangan malah rempong ngurusin yang sunahnya. Bener juga sih yaaah, bayangin aja lo udah mengkonsep acara sedemikian sempurna dan tau-taunya si penghulu ga available di jam dan tanggal yang lo mau... *nangis dipojokan* semoga masalah penting nan krusial ini cepat beres...
2. Gedung
Kalau ini mah sudah aman dan tentram... Gedung Serbaguna Pusrehab Veteran Bintaro sudah di-booking di jam dan tanggal yang kami mau, DP yang sudah dibayar Rp 1.000.000,- tinggal pelunasan oleh pihak Daffa Catering (karena paketnya Daffa Catering ini termasuk gedung).
3. Catering
Masalah catering juga sudah ga galau lagi, dari awal kami sudah memilih catering yang kami mau yaitu Daffa Catering. Paling abis lebaran tinggal ngajak para mama untuk test food lagi, untuk menghindari kegalauan melanda kedua calon mempelai jadi masalah menu ini kami serahkan sepenuhnya sama para mama.
4. Dekorasi
Ini saya percayakan kepada Daffa Catering. Sejauh yang gw lihat, dekorasinya Daffa Catering selalu indah dilihat... Bunga-bunga yang segar dan berlimpah bikin jatuh hati ngeliatnya! Paling abis lebaran, sekalian pas pembayaran kedua... Sepertinya gw dan Fajar musti main ke Daffa Catering untuk menentukan konsep dekorasi. *Mba Fitri tunggu akuuuh*
5. Perias
Untuk urusan perias sudah stuck sama Rumah Pengantin Hasina, udah ga bisa ditawar-tawar lagi... Si calon pengantin wanita maunya dirias sama Mba Wati. Begitu juga para mama, keluarga, dan semua pendukung acara akan dirias sama tim dari Hasina.
6. Pakaian untuk Akad
Sudah fix ini pakai kebaya dan demang untuk akad dari Sanggar Tiara Salon. Karena selisihnya lumayan banyak dan gw juga sudah bayar tanda jadi, makanya untuk urusan pakaian akad ini gw resmi selingkuh dari Hasina ke Tiara. Paling dateng sekali lagi untuk memastikan demang ukurannya si kang mas itu matching atau ngga sama kebaya gw.
7. Pakaian untuk Resepsi
Dari awal sudah naksir sama kebaya dengan paduan brokat dan satin dari Hasina. Cuma pas dateng ke sana lagi, pas fitting kebaya itu tile-nya ada yang robek di bagian yang cukup terlihat. Walaupun sedikit dan katanya bisa diperbaiki, tapi sepertinya Fajar masih kurang sreg. Kayanya dia juga masih bimbang karena warnanya bukan merah marun atau merah darah, tapi MERAH CABEEEE... *daripada gw milih merah muda bukannya mendingan merah cabe?* Jadi untuk urusan pakaian resepsi ini, Fajar deh yang galau... Kalau gw si sreg aja sama yang gw pilih sekarang... :p
8. Undangan
Desainnya masih on progress... Yang mendesain adalah sahabat gw sendiri, karena gw ga pengen desain yang pasaran. Kalau sudah jadi desainnya, rencananya kami mau berkunjung ke percetakan rekanannya Daffa Catering yaitu Tifa Grafika. Prediksinya undangan kami senilai Rp 5.000,- per undangan karena kami juga ga minta yang aneh-aneh. Tetap hardcover sih tapi ga full color, cukup merah dan emas beserta turunannya. Amplopnya pun setengah dan ga mau pakai pita. Mudah-mudahan Tifa Grafika ga nge-charge undangan kami mahal-mahal, jadi kami ga perlu berburu ke percetakan lain lagi dan ngelepas undangan dari paketnya Daffa Catering...
9. Souvenir
Aduuuh... Masalah souvenir ini juga masih bingung! Dulu banget pernah survei ke Alfiandra Souvenir, karena mendadak jadi ga dipikirin mau nyari souvenir macam apa. Pas nyampe ke Alfiandra... Jeng... Jeng... Galaulah kami berdua... Mau souvenir yang seperti apaaa? Kalau gw sebenarnya sudah kepikiran pengen bikin souvenir block notes dengan sampul hardcover dan dengan desain senada dengan undangannya. Belum tahu realisasinya akan seperti apa. Fajar juga ga protes setiap gw ngomongin blocknotes sebagai souvenir, kayanya dia juga setuju. Kalau jadi, berati blocknotes ini bakal masuk percetakan. Pernah nanya-nanya ke salah satu percetakan yang famous di kalangan para calon pengantin, namanya Arief Jaya Printing, dia berani ngasih harga Rp 3.500 untuk block notes hardcover ukuran 10x10 cm dengan isi 100 lembar kertas HVS 80 gram dan dikasih bonus amplopnya untuk menaruh block notes dengan desain senada pluuus plastik pembungkusnya. Kira-kira mahal ga yah?
Kurang lebih progress-nya seperti itu.... Belum membentuk panitia, ngurusin seragaman pendukung acara, fiksasi jumlah tamu, foto pre wedding, dan lain-lainnya yang bikin makin pusing kalau makin dipikirin. Sekarang cuma bisa berdoa semoga semuanya lancar dan progress tentang persiapan kami semakin ada kemajuan. Sambil mendulang rupiah sebanyak-banyaknya. Salam bridezillaaaah!