Akhirnya setelah tulisan ini tersimpan berminggu-minggu di draft dan gw edit sedemikian rupa, gw posting
jugaaa. Gw selalu excited kalau
ditanya tentang cerita gw sama si teman masa kecil yang bernama Fajar Widyarto
itu. Too close to be true.
Ga ada yang istimewa dengan masa kecil kami berdua. Tapi
mungkin aja sih kalau dia menganggap gw istimewa. *minta dijitak* Gw sama dia
kebetulan tetangga dan kebetulan masuk TK yang sama. Tapi waktu TK kami
berdua ga terlalu dekat, sepertinya Fajar udah pendiam dari kecil. Idem dengan masa
SD kami, apalagi kami masuk SD yang berbeda.
Naaah, pas SMP ternyata kami masuk SMP yang sama. Tapi cowok yang satu
ini kayanya (pura-pura) ga inget gw deh, apalagi dulu gw gendut-dekil-berambut
pendek-belah tengah. Aaaa... Mana ada cowok yang naksir sama akuuu. *nangis
dipojokan* Dan kembali masa SMP kami berlalu tanpa ada kisah diantara kami.
Ternyata pas SMA kami masuk SMA yang beda, hampiiir ga mungkin ada cerita
diantara kami. Tapi ternyata waktu SPMB, kami ujian di tempat yang sama. Terlihat
dua remaja ini ragu-ragu antara mau nyapa atau ga. Gw mikirnya, kalau SMP aja
ga inget gw apalagi SMA. Dan menurut pengakuan pria yang satu ini dikemudian
hari, ternyata pas selasai ujian dia nongkrong di dekat gerbang SMP tempat kami
ujian, sambil menyiapkan mental untuk menyapa gw dan ngajak gw pulang bareng
sambil pura-pura beli minum. Ya iyalah, siapa juga yang ga mau ngajak cewek
lucu macem gw untuk pulang bareng. Soalnya waktu itu gw udah ga
gendut-dekil-berambut pendek-belah tengah, pasti dia udah ga amnesia lagi. Tapi
ternyata kami berdua belom berjodoh waktu itu, sampai waktunya pulang ga ada
yang berani menyapa.
Dari awal kuliah sampai pertengahan masa kuliah, ga banyak
cerita tentang kami berdua. Apalagi waktu itu gw ngekos di Depok. Sebenarnya
kami berdua kadang-kadang masih suka papasan di sekitar komplek tempat tinggal
kami, dan momen yang paling gw inget pada zaman itu adalah waktu gw ketemu dia
dalam keadaan GONDRONG, sodara-sodara... Coba bayangkan pacar saya ini dalam
keadaan gondong. (Oke, sudah dibayangkan?). Dan langsunglah gw CORET dari list pria idaman, karena gw bener-bener
ga suka cowo gondrong. Iiiih, kalo liat cowo gondrong rasanya rambutnya itu
pengen gw gunting pakai gunting rumput.
Dan ternyata kesempatan itu tercipta waktu Lebaran tahun
2007. Waktu itu gw ngirim ucapan "Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir & Batin" dengan cara send to many, catet yah send to many, bukan
sengaja-ngirim-sms-secara-personal. Hihihi. Kira-kira kelanjutannya kurang lebih begini:
“Sama-sama, maaf lahir batin juga.”
“Lho, emang lo tau ini siapa?”“Hehehe. Ga tau. Tapi karena ada yang minta maaf, gw maafin aja. Emang siapa?”“Ini Puspita...”Dst... dst....
Sms di hari Lebaran itu sama sekali ga berlanjut dengan flirting. Walaupun temenan di
Friendster (Ceilah, FRIENDSTER, ketauan deh dari zaman apa) sama tukeran ID
Yahoo Mesengger, kadang-kadang saling sapa tapi yah cuma begitu aja. Padahal gw
itu lumayan fotogenik lho, dan foto yang gw pasang di Friendster itu adalah foto
gw yang paling fotogenik dan cowok yang satu ini ga ada genit-genitnya sama gw.
And everything started
at KFC. Mau tau kenapa dikemudian hari ini jadi tempat makan favorit kami? Jadi
begini ceritanya... Setelah semua komunikasi lewat dunia maya dan SMS itu,
untuk pertama kalinya (sekitar bulan Juni 2008) tanpa sengaja gw ketemu dia di KFC Blok M Plaza dalam
keadaan dia udah ga gondrong dan gw dalam keadaan lebih cute lagi. *NARSIS* Waktu itu gw abis ikut proyek dosen dan lagi
ngerekap laporan sama temen gw sambil makan siang. Maklumlah, mahasiswa kere
yang mencari sedikit uang jajan tambahan. Dia lagi jalan-jalan sama mamanya.
Pas pesan makanan gw ga sengaja ngeliat cowok disebelah gw dan sepertinya gw
kenal, tapi belum berani nyapa. Setelah selesai pesan makanan, sambil jalan gw
mikir kayanya beneran Fajar deh. Akhirnya pas sampai tempat duduk gw, gw sms...
“kayanya kita ditempat yang sama...” Dia celingak-celinguk abis itu gw
melambaikan tangan, langsung deh gw samperin. Menurut pengakuan yang
bersangkutan, itu momen yang membuat dia terkesan sama cewek imut yang ini,
karena gw samperin trus gw salaman sambil cium tangan mamanya kemudian baru
salaman sama dia. Baru deh setelah itu diantara kami berdua tercipta
cerita-cerita dan petualangan-petualangan yang luar biasa yang bikin
senyum-senyum kalau diceritain ke orang-orang. Termasuk hobi kami makan di berbagai KFC di berbagai tempat, coba tanyakan KFC mana yang belum pernah kami datangi. Hehehe.
Pada akhirnya....
Tanggal 15 Agustus 2008 (19.00 WIB)
Dia “Mau ga jadi pacar gw?”
Tanggal 16 Agustus 2008 (02.00 WIB)
Gw “The answer is... Yes!”
Dan sejak itu teman kecil gw, Fajar Widyarto, bukan cuma
sekedar tetangga.... Tapi pacar, sahabat, kakak, adik, om (lho, koq om?), dan
calon suami. Dan gw bersyukur kami benar-benar bertemu dan saling mengenal disaat yang tepat, bukan diawal masa
kuliah, atau di masa SMA, apalagi waktu kecil. Jadi gw bisa mengerti betapa
istimewa-nya dia.