Sabtu, 11 Mei 2013

The Ring (Bukan Judul Film)

Yaaaaay....Tanggal 28 April 2013 kemarin ditelpon sama mas-mas dari Toko Emas Central yang di Plaza Melawai. Ternyata... Jeng... Jeng... Cincin pesanan kami udah jadi lhooo! *jingkrak-jingkrak kegirangan*

Awalnya gw sama Fajar berniat berburu cincin titanium untuk jadi cincin lamaran sekaligus cincin kawin kami. Kenapa? Disini jawabannya, karena...
"Cincin kawin titanium struktur dan bahan yang sangat kuat bahkan lebih kuat dari emas. Disamping segi ketahanan, cincin kawin titanium itu sendiri terbilang lebih murah dan keindahan warnanya itu sendiri tak kalah dari emas."

Ternyata gara-gara terlalu murah, cincin titanium di Indonesia masuk ke kasta perhiasan mainan. Sayang banget... Padahal setelah gw browsing, di luar negeri banyak lhooo pengrajin cincin titanium yang profesional dengan hasil ciamik. Rata-rata harganya di atas 50 USD, kalau ditotal-total sepasang bisa abis 200 USD termasuk shipping, engrave, dan packaging (tetep lebih murah daripada sepasang cincin emas). Ada satu website yang jual cincin titanium secara online yang hasil karyanya bikin gw ngiler, yaitu CoiTitanium. Sayangnya beli barang yang cukup berharga macem itu lewat dunia maya agak gambling, lokasinya di luar negeri pula, kalau ada apa-apa susah yaah nyamperinnya. By the way, di Indonesia ada juga ternyata pengrajin cincin titanium yang ngejual produknya secara online yaitu Cincin Titanium Online. Tapi sayang owner-nya ga gaul, di e-mail ga dibales-bales, disamperin ke galerinya pun musti appointment (jangan-jangan galerinya nomaden). Pupuslah sudah harapan punya cincin titanium. Hiks... *hapus air mata*

Naaah... Akhirnya kami memulai perburuan cincin kawin di bilangan Blok M. Berdasarkan hasil browsing, ada beberapa toko emas yang populer dikalangan Bridezilla dan Groomdzilla. Yang pasti kita datengin itu Toko Emas Kaliem (tapi yang di Blok M Square, bukan di Plaza Melawai). Toko Emas Kaliem ini memang legendaris banget deh, sebenarnya dia itu ga spesialisasi untuk cincin kawin aja tapi mungkin karena kualitas cincin kawin buatannya bagus, akhirnya para calon pengantin banyak berburu ke sini. Setelah liat display, cincin-cincin di sini bener-bener bikin ngiler, modelnya banyak beneeer, hasilnya juga bagus. Cuma, di sini little bit pricey! Kalau dibandingin sama toko sebelah, bisa selisih sejetiii! Yaudah deh, akhirnya gw sama Fajar mencoba survei ke toko-toko lainnya tapi belum nemuin yang klik.

Berdasarkan rekomendasi dari teman SMP yang baru aja nikah, akhirnya seminggu kemudian kami berdua ke Toko Emas Central yang terletak di Plaza Melawai. Pelayanan di sini cukup  friendly, waktu kami sampai langsung ditanyain... "Mau cari cincin kawin yaah?". Langsung mikir, kayanya dijidat gw ada tulisan yang berbunyi... "Saya mau kawin!" Kami memutuskan untuk memesan cincin yang terbuat dari bahan palladium dicampur perak. Katanya untuk bisa dibentuk, palladium itu musti dicampur logam lain dan ga bisa pure palladium. Kenapa jadinya palladium? Soalnya sebenernya Fajar itu sudah beliin mas kawin logam mulia seberat 10 gram dan gw menolak untuk dilebur jadi cincin, karena gw pikir logam mulia lebih bermanfaat untuk investasi liquid. Fajar juga ikhlas aja kalau cincin gw terbuat dari bahan emas dan punya dia terbuat dari bahan perak, cuma gw ga tega masa punya gw bagus tapi punya dia murah. Jadi akhirnya dipilih deh palladium yang dari segi harga itu ga semahal emas tapi ga semurah perak. Dengan berbagai keunggulan seperti...

"Keunggulan cincin kawin berbahan palladium adalah jarang menyebabkan alergi, dan harganya relative lebih murah daripada platina atau emas."
"Cincin ini juga selayaknya cincin emas yang bisa diukir. Cincin Palladium berwarna putih dan mengkilap persis dengan emas putih." 

Setelah sepakat dengan harga, akhirnya kami berdua mulai memikirkan desain cincinnya. Tetap terinspirasi dari CoiTitanium, akhirnya kami mikir kira-kira bagus kali yah kalau cincin kami ada aksen warna hitamnya. Dulu waktu gw ngasih liat model-model cincin  seperti itu, Fajar semangat banget. Dan seperti kata mas-mas di Toko Emas Central, sebenernya cowok itu lebih susah nyari modelnya. Kalau cewek itu jarinya dikasih pita aja udah lucu. Untuk masalah desain cincin, sebagian besar idenya berasal dari si calon pengantin pria. 

Ini cincin-cincin cantik yang jadi inspirasi kami berdua, coba langsung diubek-ubek aja website-nya...






























Sumber: CoiTitanium

Naaah... Ini dia penampakan cincin kawin kami...




Di cincin gw digrafir dengan tulisan "HALF OF FAJAR"


Kalau di cincin Fajar dikasih tulisan "HALF OF AMELIA"


Overall, hasilnya sesuai dengan yang kami berdua bayangkan. Walaupun hasil kroman hitam di cincin Fajar ada yang kurang rata, tapi bisa dikrom ulang. Grafirnya juga bukan laser, soalnya kalau digrafir dengan laser ada biaya tambahan. Selain itu, gw berhasil mendapatkan kotak cincin kayu dengan gratisan sebagai ganti dari kotak cincin bludru (kalau yang bludru memang dikasih gratis). Dan karena beratnya kurang 0,5 gram dari yang diperkirakan sebelumnya, dikasih diskonan lagi deh... Hihi. Kalau ada diskonan atau gratisan seneng banget deh! *ceritanya calon pengantin low budget* *elus-elus dompet* 

Dan satu hal yang bikin gw seneeeng banget... Fajar yang dulu bilang "Aku aneh banget pasti kalau pakai cincin!", sekarang bilang "Ga sabar pengen pakai cincinnya!" yang berarti dia sukaaa sama modelnya... Yippieee!!! :*


1 komentar:

alie mengatakan...

Mbk nanya dong... kroman yg hitam di cincinnya it cat kah? trs sampai skrg gmn keadaannya? masih tetap sama atau memudar? terimakasih...

Posting Komentar